CIKOLE – Persoalan kemiskinan masih
menjadi persoalan utama di Kota Sukabumi. Setidaknya hal itu terlihat
dari data kemiskinan yang cenderung meningkat dari 2010 ke 2011 Pemkot
Sukabumi. Data dari Badan Pusat Statistik Kota Sukabumi, tahun lalu
tercatat peningkatan warga miskin Kota Sukabumi yang mencapai 17.996
jiwa. Angka ini meningkat pesat dari tahun sebelumnya yang hanya 11.280.
Hal itu dikatakan Asisten II Kota
Sukabumi, Deden Solehudin saat memberikan sambutan di Aula Bank BJB
dalam pelantikan pengurus Hipmi Cabang Sukabumi Raya, kemarin.
Menurutnya, ada beberapa faktor terjadinya peningkatan angka kemiskinan
ini. Salah satunya akibat pola hidup warga. “Kemiskinan di Kota Sukabumi
naik 15 sampai 16 persen,” ujar Deden.
Selain terkait pola hidup yang cenderung
jauh dair upaya peningkatan kesejahteraan. Banyaknya program pemerintah
yang ‘memanjakan’ masyarakat ditenggarai sebagai penyebab naiknya data
warga miskin. Seperti halnya program pelayanan Kesehatan Jamianan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)
dan Jaminan Persalinan (Jampersal). “Dalam hal ini, pemerintah juga
berperan dalam penentuan kategori miskin bagi warga,” katanya.
Pelayanan murah bahkan gratis yang
diperoleh masyarakat dari berbagai program itu, memicu banyaknya warga
yang berupaya mendapatkannya. Itu yang membuat data kemiskinan semakin
banyak saja. “Kecenderungan untuk mendapatkan pelayanan gratis itu yang
justru berimbas pada pendataan warga miskin,” kata Deden.
Menurutnya, kemiskinan di Kota Sukabumi
tidak lagi dilihat dari kondisi tempat tinggal, tapi lebih kepada
keterlibatan mereka dalam program yang dikhususkan bagi warga
miskin.(fkr)
Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=13570
Tidak ada komentar:
Posting Komentar